Friday, October 9, 2009

The City of Kutu Loncat

Kutu Loncatt?? Wwwaaiiit. Wait a minute.
Kita tidak perlu membayangkan satu kota yang berisikan binatang yang menjijikan ini, karena sebenarnya ini adalah sebutan yang pas untuk menggambarkan pribadi anak-anak muda Bandung yang memang seaktif kutu loncat. Atas nama “ Kebebasan Berkomunitas ”, anak-anak muda ini dengan bebasnya loncat kesana-sini dan mengembangkan kemampuannya dalam berbagai hal yang diwadahi oleh komunitas.
Kutu-kutu loncat ini sebenarnya adalah mereka yang eksistensinya dari komunitas yang satu ke komunitas yang lainnya dapat diperhitungkan. Istilah “Bandung Sempit” menjadi lebih real ketika sebutlah si A, merupakan vokalis band “Anu”, namun ternyata juga merupakan gitaris band “Itu”, bahkan juga drummer band “Ini”. Itu baru untuk komunitas musiknya. Komunitas kreatifnya pun tidak mau kalah. Sebutlah si R yang merupakan designer tetap sebuah clothing line, namun ternyata ia memiliki side job menjadi designer lepas berbagai clothing line yang lainnya. Bahkan untuk memperhebat eksistensi dari si kutu-kutu loncat ini, banyak dari mereka mengembangkan kemampuannya dengan memilih untuk “Lintas Komunitas”, misalnya dengan menjadi pelaku kreatif sekaligus menjadi pelaku musik. Tidak heran jika kita pergi ke beberapa tempat, dengan acara yang berbeda-beda pula, akan terbesit dalam pikiran kita ketika melihat seseorang yang familiar, “ Ko ketemu dia lagi dia lagi ya?”

Dimana Kutu-kutu Loncat Itu Berkeliaran??
Well, they’re probably bouncing around in…..
Common Room Networks Foundation
Common Room merupakan sebuah wadah dari berbagai aktifitas yang dikembangkan oleh Bandung Center for New Media Arts dan siapapun yang tertarik untuk mengembangkan berbagai kegiatan di tempat ini,Sampai saat ini Common Room telah memfasilitasi penyelenggaraan berbagai pameran, pemutaran film, workshop, kuliah umum, diskusi, konser musik, festival budaya, dsb.

OPENLABS
OpenLabs adalah sebuah wadah yang dibentuk oleh, dan, untuk orang-orang yang concern pada perkembangan musik elektronik, visual art, media experimental, dan kultur media di Bandung-Indonesia.

TOBUCIL
Sejak awal berdiri, 2 Mei 2001, tobucil sebagai wadah untuk komunitas literer memiliki komitmen untuk mendukung gerakan literasi di tingkat lokal. Melalui kegiatan-kegiatan klab yang berbasis pada aktivitas sehari-hari, tobucil memfokuskan kegiatannya pada kegiatan membaca, menulis, apresiasi dan pengembangan hobi.

Hobbies Skates
Berawal dari kiprahnya di Komunitas Taman Lalu Lintas, Charly Jojaya membuka toko skateboard pertama di Bandung Hobbies Skates inilah yang konon mengiringi perjalanan komunitas para skater di Bandung. Tidak hanya jualan, Hobbies Skates juga mensupport beberapa orang diantaranya terjun di kejuaraan skateboard nasional dan internasional.

Tapi mereka hanyalah beberapa dari sekian banyaknya komunitas yang semakin hari semakin menjamur di kota ini, maka mungkin itu adalah alasan mengapa Bandung layak mendapatkan predikat “The creative city”. Fashion, lifestyle, music, mungkin hanyalah cara eklektik anak-anak muda untuk mengekspresikan diri mereka. Dan boleh diakui, semua itu tumbuh subur berkat bantuan komunitas. Semakin kamu eksis, semakin kamu berkembang, semakin kamu kreatif. But, however, you should be careful, karena saking kreatifnya, urusan percintaan pun bisa jadi ikut terkena imbasnya. Never ever cheating on your boy/girlfriend in this city. Siapa tahu ternyata selingkuhan kamu adalah sahabat lama pacar kamu? Atau kamu harus memaklumi kalau ternyata gebetan kamu adalah mantan temen kamu, sekaligus mantan musuh kamu. Nah lho.
So, city of kutu loncat, how cool is that??

Thursday, October 1, 2009

seditieux

Seperti yang diceritakan oleh puthut ea dalam salah satu cerpennya, yang menceritakan tokoh seorang pendekar subversif,walaupun dia tidak pernah berusaha untuk menggulingkan suatu kerajaan, namun hati pemberontaknya tidak pernah tertahankan. a man with a sword, people say. dia tidak terhasut dan dihasut atau bahkan menghasut. dia hanya menjalani kehidupan yang sarat akan falsafah hidup yang tersembunyi dalam satu rutinitas membosankan. kalaulah ia terdidik untuk menjilat, mungkin ia dapat menjalani kehidupannya lebih mudah namun tak terarah. namun ia menolak dengan keras. he devoid his individual, one-of-a-kind energy, the very energy that the corporation needs to reinvent itself. the new life forced him not to swearing and cursing on anything, but more like adventuring.

tidak ada yang tahu kemanakah perjalanan kehidupan metropolitan akan membawanya, but he'll always ready for it. maybe his mind said, "bring it on, man."